Keteladanan


Seorang Tukang Kayu yang Menjaga Kehormatannya
Dikutip dari Amru Khalid (Menjemput Hidayah) Akbar

Mungkin diantara kita ada yang mengatakan bahwa apa yang dilakukan Yusuf dan Ubaidillah (yang menjaga kehormatan karena digoda oleh perempuan karena takut Allah)bukanlah sesuatu yang perlu dikagumi. Yusuf dan Ubaidillah mudah menolak ajakan maksiat karena saat itu godaan belum begitu besar dan tidak sebanyak sebagaimana yang ada sekarang.

Boleh saja ada yang mengatakan demikian, tapi saya juga akan membuktikan bahwa apa yang ia katakan itu salah. Saya akan kemukakan sebuah kisah nyata yang terjadi pada masa kini, yaitu tentang seorang tukang kayu yang bekerja dirumah seorang wanita kaya. Saat itu tukang kayu sedang bekerja dirmahnya, datanglah pemilik rumah dan melakukan hal yang sama sebagaimana yang dilakukan istri al-aziz terhadap Yusuf a.s.

Tukang kayu itu berkata, "Demi Allah, aku tidak akan melakukan hal sekeji itu." Lantas ia segera berlari kearah pintu.
Tapi wanita pemilik rumah mengambil pistol dan mengarahkan ke tubuhnya seraya berkata, "Jika engkau tidak menuruti keinginanku, aku akan membunhmu!" Tukang kayu itu tertegun dan tidak bisa berbuat apa-apa selain menyerahkan semuanya kepada Allah. Lantas Tukang kayu itu berkata kepadaku (penulis, penj), "Wanita itu pada akhirnya mendorongku agar aku keluar dari rumahnya.

Lantas akupun keluar dari rumahnya dengan penuh rasa bahagia sampai tidak terasa air mataku bercucuran."
Ya Allah, berilah kekuatan kepada kami sehingga kami dapat meneladani nabi-Mu Yusuf a.s. Inilah kisah orang yang mampu menjaga kehormatannya di masa sekarang. Orang yang sanggup mengatakan, "Tidak ada ruang untuk melakukan kemaksiatan kepada Allah!" Ia telah mampu meraih salah satu sifat kenabian.

Adakah keinginan dalam diri kita untuk dapat berdampingan dengan Nabi Yusuf kelak di akhirat?
Jika keinginan itu masih ada dalam diri kita, kita mesti memiliki kemampuan untuk menjaga kehormatan, memiliki sifat iffah, dan kita mesti memiliki akhlak yang mulia sebagaimana keteladanan yang diajarkan para nabi.

0 komentar:

Posting Komentar

Tolong budayakan memberi komentar ya.....

top